Review
Artikel Model Pendidikan Karakter dalam Masyarakat Jepang
Reviewer: Renni
Yusdardilla Putri
Judul Artikel : Model Pendidikan Karakter dalam Masyarakat Jepang
Nama Penulis : Budi Mulyadi
Jumlah Halaman : 12 halaman
Tulisan
ini berisi hasil review saya terhadap artikel “Model Pendidikan Karakter dalam
Masyarakat Jepang”, yang ditulis oleh Budi Mulyadi (2014). Tujuan review ini
adalah untuk mengeksplorasi dan mereview bagaimana model pendidikan karakter
dalam masyarakat Jepang.
Mulyadi
(2014) mengatakan yang paling menentukan keberhasilan pembentukan karakter masyarakat
Jepang dalam lembaga pendidikan formal adalah ada pada implementasinya dalam
kehidupan nyata para siswa, di mana pendidikan moral tidak hanya sebatas teori
yang diajarkan seperti di Indonesia, tetapi Jepang lebih mengutamakan realisasi
dari pengajaran moral tersebut dalam kehidupan sehari-hari (paragraf 2, halaman
73). Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa pendidikan moral di Jepang banyak
diajarkan dalam bentuk praktek langsung, seperti tata cara menyebrang jalan,
adab di dalam kereta, dan sebagainya yang kesemuanya dilakukan langsung bersama
guru dan siswa.
Jepang
terkenal dengan kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi, hal tersebut
terjadi karena siswa diajarkan untuk selalu datang ke sekolah sepuluh menit
sebelum sekolah dimulai dan siswa wajib mengumpulkan tugas tepat waktu. Mulyadi
juga menyatakan bahwa pendidikan karakter di Jepang juga diajarkan melalui
metode learning by doing. Seperti
makan siang bersama, bekerja sama dengan teman, mengucap salam, aktivitas
motorik, dan berani tampil di depan kelas. Hal tersebut sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia, namun yang membedakan
hanyalah pada pengimplementasiannya.
Jika
kita menonton drama atau film yang diproduksi oleh Jepang, maka kita bisa
melihat siswa tidak ada yang diantarkan oleh orangtuanya langsung ke depan
gerbang sekolah. Ternyata itu merupakan salah satu cara mengajarkan tentang team work dan kepemimpinan. Siswa SD di
Jepang diharuskan berjalan kaki dan berkumpul di pos masing-masing tiap-tiap
wilayah secara berkelompok, semua anggota kelompok berkumpul dan masuk ke
sekolah jika anggota kelompok tersebut sudah lengkap, jadi tidak ada siswa yang
berjalan sendirian, meskipun dalam cuaca dingin sekalipun siswa-siswa tersebut
tetap melakukannya.
Hal tersebut membuktikan bagaimana
bangsa Jepang sangat memahami bahwa pendidikan memegang peranan yang sangat
penting pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, sehingga pendidikan
karakter ditanamkan sedari dini.
Secara umum, tulisan Mulyadi sangat
mampu memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana model pendidikan karakter
dalam masyarakat Jepang. Agar bisa lebih memberikan deskripsi yang mendalam,
saya merekomendasikan untuk membaca dan menelaah artikel tersebut sehingga
pemahaman tentang pendidikan karakter semakin baik, dan juga bisa menjadi salah
satu referensi untuk membentuk, menanam dan membangun karakter anak Indonesia.
Kedisiplian masyarakat Jepang memang patut diacungi jempol, selalu on time.
ReplyDeleteBicarakan tentang Jepang, aku pernah punya hubungan dekat sama orang Jepang jadi tau bagaimana disiplinnya dalam hal apapun.
Wah Jepang memang mantap masalah kedisiplinan ya mas.
Delete