Bukan siapa-siapa

Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Jangan lupa bahagia, Tips bahagia dunia dan akhirat


~Jangan lupa bahagia~
(photo from google image)
#latepost
Ada sebuah iklan r*k*k mengatakan ''rumput tetangga lebih hijau''. Tapi tadi pagi, saya melirik ke halaman depan rumah tetangga, ''ah, ga ada rumputnya" kataku dalam hati.
Ini iklan pasti ga beres, ya tetangga saya aja ga punya rumput. Lagian kenapa harus rumput? Itu kan iklan r*k*k.


Ya begitulah, banyak hal yang tak bisa dimengerti. Terkadang kita sering mengait2kan suatu masalah dgn masalah lain, yang jelas2 tak ada hubungannya (begitu juga dgn status ini). Membuat suatu masalah menjadi lebih rumit, lebih runyam. Sehingga fikiran kita terlalu larut dalam masalah itu hingga akhirnya kita lupa untuk bahagia, lupa untuk bersyukur.
Sebenarnya, kita harus lebih banyak bersyukur, agar kita bisa bahagia. Ada masalah? Mengadulah pada Allah, shalat lalu berdoa, jangan hanya mengeluh di sosial media, gimana Allah mau mengabulkan kalau keluhan2 yg kita tulis di sosial media ternyata tujuannya bukan meminta petunjuk pada Allah, tetapi utk menarik simpati manusia? Lalu kapan bahagianya?
Jangan marah, jangan esmosi gaes baca status saya, saya dulu juga gitu orangnya. Tapi itu kan dulu hehe
"Sesungguhnya mengingat Allah dapat memudahkan hal yg susah dan meringankan kesukaran. Dan juga bisa meringankan hal2 yg memberatkan". (Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)
Masalah itu memang selalu ada, dan setiap orang memiliki masalah tersendiri. Namun, tak sedikit dari kita yg beranggapan mengapa masalah yg kita hadapi sangat berat, mengapa tetanggaku seperti tak punya masalah?
''Kayaknya bener deh, rumput tetangga lebih hijau". Yakin rumput tetangga lebih hijau? Coba cek lagi deh..
"Saya tdk pernah melihat orang yg lalai lebih dr pada apa yg dialami oleh org yg dengki krna dia tertimpa kesusahan yg mendalam dan kehilangan jati dirinya..." (umar bin abdul aziz)

Indonesia Menopause?


~Indonesia Menopause?~



@renniyp
#Latepost

Sebentar lagi jalanan akan dipenuhi oleh hiruk pikuk masyarakat, anak-anak sekolah, para guru yang mengarahkan siswanya agar tetap berada dalam barisan, para pedagang es yang berjejer di tepi jalan, para pengguna setia sosial media juga tak mau kalah, timeline2 mulai dipenuhi dgn ucapan dirgahayu Republik Indonesia, selamat hari kemerdekaan Indonesia, dan sebagainya.

Ya, hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia yg ke 71. Jika dikaji, 71 adalah umur yg sudah cukup tua bagi manusia. Bagaimana dgn sebuah negara? Apakah negara juga memiliki umur yang ideal? Apakah negara memiliki masa tua? Bisa jadi!!!

Bisa jadi angka ke 71 adalah masa menopausenya negara ini. Atau bahkan dua tahun yg akan datang. Sehingga sejarah kembali mencatat, kemerdekaan Indonesia berakhir pada usia 71 misalnya. Indonesia berakhir pada masa kepresidenan Jokowi misalnya..
Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?

Coba diingat2 kembali, siapa sebenarnya yg diuntungkan dr kemerdekaan ini? Siapa sebenarnya yg benar2 merdeka? Apakah rakyat Indonesia sudah merdeka seutuhnya?
Ataukah Indonesia HANYA sekedar STATUS MERDEKA?



Anak2 yg seharusnya menjadi harapan bangsa kini seakan tak dapat diharapkan lagi, moral yg semakin tidak karuan, para guru yang tak lagi dihormati.
Apa yang salah? Siapa yang salah? Sudahlah, jgn saling menyalahkan, kata mereka.


Tapi sadarkah? Hal itu adalah salah satu penyebab matinya kemerdekaan, selain para pejabat yg kini semakin jaya, hukum yg tak lagi ditakuti lantaran penegak hukum yg kurang tegas, mereka yg mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan umat.
Berkacalah pada para pejuang.
Semoga kita dijauhkan dari pemimpin yg Dzaliim, Aamiin..
‪#‎SarapanKataKMO02‬
‪#‎1000penulismuda‬

Perpustakaan Unsyiah Adalah Wadah Menuju Sukses

Buku adalah gudang ilmu, sedangkan membaca adalah kuncinya.


Pepatah yang sangat familiar dan sarat akan maknanya menjadi tolak ukur untuk seorang pelajar atau orang yang ingin mendapatkan gelar “sukses”. Untuk menjadi orang yang sukses, membutuhkan banyak hal, mengorbankan apa saja yang dimilikinya, yaitu waktu dan uang.

Namun saat ini, uang bukanlah suatu hal yang menjadi hambatan dan tantangan bagi seseorang untuk menjadi sukses. Mengapa? Karena sekarang kita bebas meng-akses ilmu dari berbagai sumber. Dunia yang modern dan canggih merupakan suatu hal yang mendukung kesuksesan kita, jika kita memang bersungguh-sungguh atau memiliki tekad yang kuat, maka hal tersebut tidak mustahil kita dapatkan. Dari “Impossible” menjadi “I’m Possible”

Sumber yang didapat bisa dari buku-buku, Koran, televisi, radio, dan internet. Saat ini, untuk membaca buku, kita tidak perlu lagi merogoh kantong, menguras isi dompet, apalagi sampai berniat untuk membobol Bank (Aduh tobat deh!!!). Lalu bagaimana caranya?

Caranya cukup mendatangi tempat-tempat yang memfasilitasi berbagai macam buku yang bisa kita baca dengan puas, bebas, dan tak terbatas. Apa itu? Salah satunya atau bahkan bisa dikatakan satu-satunya tempat yang bisa didatangi oleh orang banyak secara gratis dan mendapatkan ilmu adalah perpustakaan.

Namun, belakangan ini banyak murid, siswa bahkan mahasiswa enggan mendatangi perpustakaan. Mengapa? Karena yang mereka pikirkan hanyalah susunan buku-buku yang berjejer rapi di rak-rak perpustakaan, pegawai yang terkenal “galak”, suasana yang hening bak kuburan, berbicara sedikit saja sudah ada yang melirik dengan tatapan aneh bin wajah masam, seolah-olah tatapan itu berkata “ssstt, jangan ribut!!! Ini perpustakaan, bukan pasar. Kalau mau ribut keluar sana!!!”

Hal-hal yang demikianlah yang membuat sebagian orang malas untuk keperpustakaan. Namun beda halnya dengan perpustakaan unsyiah, konon perpustakaan ini telah ada sejak tahun 1970 yang sekarang telah terakreditasi A.
Jadi apa yang membuat perpustakaan unsyiah ini berbeda? Apakah akreditasnya ? mungkin saja…

Banyak hal yang membuat perpustakaan unsyiah ini berbeda, yang juga menjadi nilai “Plus” bagi mahasiswa, para dosen, masyarakat, hingga tim Asesor, terbukti dengan semakin ramainya pengunjug perpustakaan sejak tahun 2014 lalu, disusul dengan perolehan akreditasinya yang kini menjadi A.

Juga banyak hal baru dan menarik yang di buat oleh perpustakaan unsyiah, yakni diadakannya Relax and Easy disetiap hari rabu. Di kegiatan tersebut mahasiswa atau siapa pun yang memiliki bakat bisa menampilkannya. Disediakannya ruang baca, mushalla, hingga hal-hal kecil pun juga diperhatikan oleh pihak perpustakaan.

Juga jadwal dibukanya perpustakaan unsyiah merupakan suatu hal  yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak? Perpustakaan unsyiah kini dibuka dari pagi pukul 08.30 wib hingga malam hari pukul 23.00 wib untuk hari senin sampai jum’at, untuk hari sabtu dibuka dari pukul 08.45 hingga pukul 18.00, sedangkan hari minggu dari pukul 14.00 hingga pukul 18.30. Dulu ketika saya masih semester 1 kuliah di Unsyiah, perpustakaan unsyiah tidak dibuka hingga malam hari, dan juga untuk hari sabtu dan minggu. Sehingga kalau ada tugas, kami tak tau harus kemana. Semoga suatu hari nanti perpustakaan Unsyiah bisa dibuka selama 24 jam. Hehehe

Jadi tidak ada lagi alasan mahasiswa untuk tidak bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Apalagi jika peminjaman buku dilakukan malam hari, kita bisa meminjam sebanyak 5 buku, yang pada siang hari hanya bisa dipinjam sebanyak 3 buku. Special bukan? Kita tidak perlu lagi membeli banyak buku. Karena Perpustakaan Unsyiah telah memfasilitasi semuanya dengan semaksimal mungkin dan “Knowledge is free at Unsyiah Library.”


Yang saya sebutkan tadi hanyalah sebagian kecil dari perpustakaan Unsyiah. Untuk lebih jelasnya, dan agar bisa menikmatinya secara langsung, kamu bisa kunjungi langsung perpustakaan yang petugasnya sangat ramah. Cukup membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) bagi mahasiswa, dan KTP/Identitas lain bagi masyarakat umum. Mudah bukan?

Setelah masuk, jangan lupa lihatlah kesebelah kanan, di sana ada sebuah ruang tanpa pintu dengan wallpapernya yang cantik, sofa yang simple tapi mewah, dan lihatlah.. disana juga ada sebuah TV (televisi). Semua orang yang ingin bersantai pasti berebutan ingin berada di ruangan itu. Jika kamu tidak kebagian ruangan, tenang saja, jangan resah, jangan gelisah bin gundah, masih ada ruangan special di lantai dua meskipun tanpa TV. Namun tak usah kecewa, meskipun tanpa televisi, di sana disediakan meja dan kabel LAN untuk mempercepat koneksi internet, juga disediakan komputer bagi yang tidak memiliki laptop, atau yang memiliki komputer namun tidak sanggup membawa komputernya. wekakakaka
Sehingga jika ada yang memerlukan koneksi internet dalam mengerjakan tugas menjadi sangat mudah, tak perlu mengeluarkan atau merogoh kantong untuk bisa Wifi-an di perpustakaan unsyiah.

Sebelum ke ruangan itu, berhentilah terlebih dahulu. Jika tadi kamu melihat ke sebelah kanan, sekarang lihatlah kedepan. Ada apa? Di sana telah berbaris dengan rapi buku-buku yang telah disusun dan di atur oleh petugas perpustakaan agar memudahkan pengunjung untuk mencari buku. Disana juga ada disediakan dua komputer untuk memudahkan kita mencari buku. Cukup dengan membuka link ini di komputer http://uilis.unsyiah.ac.id/ dan ketikkan kata kunci jenis buku apa yang ingin kita cari. Kita tidak perlu berlelah-lelah lagi menyusuri lorong-lorong buku untuk mencari buku yang kita inginkan.

Tidak hanya itu, jika kita ingin mencari journal, kunjungi saja alamat ini http://jurnal.unsyiah.ac.id/ di sana ada banyak jurnal yang telah di upload, baik jurnal untuk Diploma III (D3), Strata 1 (S1) hingga Strata III (S3). Itu bisa di akses secara gratis lho!!! Hebat bukan? Selain itu, untuk melihat skripsi, thesis, dan disertasi mahasiswa unsyiah buka saja link ini http://etd.unsyiah.ac.id/ dan di jamin geratiss… Jika mebutuhkan rujukan dalam pembuatan skripsi kita bisa membaca skripsi mahasiswa unsyiah secara online tanpa harus mendatangi perpustakaan. Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan study nya di Unsyiah juga bisa meng-upload skripsi,thesis, atau Disertasinya. Dan untuk skripsi cukup dengan meng-upload tanpa harus menyerahkan hard copy, untuk Thesis dan Dissertasi menyerahkan 1 hard copy.

Setelah puas, naiklah ke lantai dua dan tiga, nikmatilah fasilitas yang telah diberikan perpustakaan unsyiah secara cuma-cuma, hanya saja kita harus menjaganya dengan baik. Di lantai tiga ada sesuatu yang sangat menarik dan mungkin menjadi salah satu alasan pengunjung untuk mengunjungi perpustakaan.

Apa itu ??

Adanya ruang Korea Corner dan India Corner. Di Korea Corner disediakan baju tradisional korea, buku-buku korea, hingga komik yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Komik itu bukan sekedar komik yang biasa di baca sebagai hiburan, namun komik ini berisi Ilmu Pengetahuan yang dikemas dalam bentuk komik agar pembaca tidak bosan. Begitu juga dengan ruangan India Corner, hanya saja di ruangan India Corner tidak disediakan baju India. Hihi 


Jadi, datang saja keperpustakaan unsyiah, bacalah bukunya sebanyak-banyaknya, sepuas-puasnya, karena “Knowledge is free at Unsyiah Library.”

Jika kamu belum memiliki kesempatan untuk berkunjung langsung ke perpustakaan unsyiah, silahkan buka link berikut untuk melihat perkembangan-perkembangan yang terjadi di perpustakaan unsyiah: http://library.unsyiah.ac.id/

Perpustakaan unsyiah benar-benar memberikan fasilitas terbaik untuk bisa diakses secara Cuma-Cuma alias gratis!!!







Bolehkah Pacaran?

Alangkah seringnya
Mentergesai kenikmatan tanpa ikatan 
Membuat detik-detik di depan terasa hambar 
Belajar dari ahli puasa 
Ada dua kebahagiaan baginya 
Saat berbuka 
Dan saat Allah menyapa lembut memberikan pahala 
Inilah puasa panjang syahwatku 
Kekuatan ada pada menahan 
Dan rasa nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan 
Coba saja 
Kalau Allah yang menghalalkan 
Setitis cicipan surga 
Kan menjadi shadaqah berpahala



Cinta memang mampu membuat orang berbunga-bunga. Mengapa tidak? Cinta itu menghanyutkan, cinta itu mampu membuat jantung semakin berdebar, cinta itu mampu mengubah sedih menjadi senang, cinta itu mampu membuat nasi yang hambar berubah menjadi manis hanya dengan mengingat wajah si doi. Iya apa benar? Padahal nasi kalau dikunyah lama-lama rasanya juga akan jadi manis. Nasi kan mengandung karbohidrat yang kata pakarnya mengandung zat gula di dalamnya, sehingga nasi yang dikunyah sampai hancur kalau ditelan rasanya jadi manis.

Kalau kata sang pujangga cinta, hidup tanpa cinta bagaikan taman tak berbunga. Setuju tidak? Setuju dong pastinya… Kalau kita hidup di dunia ini tanpa ada rasa cinta, bayangkan saja bagaimana jadinya dunia ini, pasti hancur lebur, berkeping-keping, bagaikan seorang jomblo yang baru diputusin pacarnya. Wekawekaweka, syukurin lhooo!!!!… (yang baca woles ya)

Tapi gaes, cinta itu juga bisa menjadi kebalikannya. Cinta yang menghanyukan itu sebenarnya sangat berbahaya. Mengapa? Lhaa orang hanyut aja bisa mati apalagi yang hanyut karena cinta. Jadi hati-hati aja gaeesss..
jadi sebenarnya pacaran itu boleh ga sih ??
boleh-boleh saja. Kalauu sudah halal, sudah ada ikatan.
Lalu bagaimana dengan yang belum menikah? Bolehkah?
Untuk memperjelas hal tersebut mari bersama-sama kita simak terjemahan surah Al-Israa’ berikut :

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. QS. Al-Israa' (17:32)


Nah, dari ayat itu saja sudah sangat jelas, bahwa jangankan untuk berzina, mendekatinya saja tidak boleh. Ibarat kita mau tidur, tapi tidak boleh menutup mata. Jadi ga bisa tidur kan? Begitu juga dengan pacaran.

Dalam sebuah situs dikatakan, “Pacaran adalah kunci menuju zina (baik hakiki maupun majaz), kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruang yang memiliki banyak pintu yang berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk.”

Banyak diantara kita yang beralasan, “kami berpacaran ga macam-macam kok, kami pacaran untk saling memotivasi, saling mengingatkan”. Itu semua hanya alasan yang kita buat semata-mata untuk pembelaan terhadap diri kita…

Tidak ada didunia ini yang pacarannya “ga macam-macam”, yang katanya kami “ga pegang-pegangan tangan kok, kami hanya sekedar telponan”. Yaaah sama aja, hal tersebut cukup membuat sang iblis tertawa melihat apa yang kita kerjakan.

Pacaran itu bukan satu-satunya cara mewujudkan cinta, cinta yang hakiki adalah cinta yang mampu menjaga kehormatan orang yang dicintainya, mampu dan berani mendatangi orang tuanya. Bukan diwujudkan dengan pacaran, hal yang sia-sia dilakukan, yang ada hanya menambah kesenangan si iblis.  

Seperti yang dikatakan oleh Ustad Felix Siauw :
“Pacaran tak selalu berakhir zina, tapi hampir semua zina diawali dengan pacaran”
 “Sesuatu yang tanpa komitmen, tanpa ikatan biasanya disenangi lelaki, yang dia buat jika dia suka, ditinggalkan bila sudah tak suka.”

Kita semua sadar, bahwa orang yang berpacaran itu belum pasti jodohnya. Juga kita juga sadar bahwa resiko dari berpacaran adalah “Sakit Hati”. Tapi yang mengherankannya, jika sudah tahu mengapa masih dilakukan? Apa ga sayang tuh sama hatinya?

Ayolah belajar dari pengalaman-pengalaman yang sudah berlalu. Banyak diantara kita yang sakit hati hanya karena cinta. Diselingkuhin pacar, di jadiin selingkuhan, miris gaes kalau diingat-ingat.

Pacaran itu tak selamanya bahagia, bahagia yang dialami adalah kebahagiaan sesaat, kebahagiaan yang tidak di ridhoi oleh Allah, sang pemilik kasih. Banyak kisah cinta yang mengharukan, tanpa harus berpacaran. Mereka lebih memilih cinta dalam diam, cinta yang diwujudkan dalam doa dan berharap dalam sujud-sujud panjangnya. Karena mereka tahu, bahwa cinta yang tak di ridhoi oleh sang pemilik kasih hanya akan menambah murka dari Allah. Mereka juga tidak sanggup menahan sedih, kecewa dan sakit hati hanya karena cinta yang palsu. Cinta yang hanya diucapkan oleh lisan-lisan yang tak bertulang, mengucapkannya tanpa memikir apa yang akan terjadi setelahnya.

Pemilik cinta yang sejati adalah dia yang mampu menjaga hati, pandangan, dan lisannya dari keburukan.

Cinta Ali dan Fatimah adalah bukti betapa hebatnya mereka menjaga cintanya. Mencintai dalam diam, walaupun jarak mereka sangat dekat. Mengapa? Karena mereka tahu cinta yang berbuah kesabaran akan mendapatkan kebahagiaan yang tak terkira, nikmat bahagia yang tak pernah redup.

Referensi :
Udah Putusin Aja! (Felix Siauw)
Nikmatnya pacaran setelah pernikahan (Salim A. Fillah)
https://ibnumajjah.wordpress.com/2012/06/04/pacaran-dalam-timbangan-syariat/